Pelangi Pelangi
Pelangi pelangi…
Alangkah indahmu
Merah kuning hijau
Di langit yang biru
Pelukismu agung
Siapa gerangan
Pelangi pelangi
Ciptaan Tuhan
Delapan baris lirik yang sangat familiar di telinga anak-anak Indonesia. Ya.. lagu itu seolah telah menjadi lagu wajib yang diajarkan kepada anak kecil dengan interval umur 1-5 tahun, baik oleh orang tua masing-masing maupun oleh guru-guru TK yang selalu lembut nan penuh kasih sayang itu.
Meskipun saya yakin pas kecil yang ngenalin pertama kali lagu itu Ibu saya (bukan saya mengenyampingkan peran bapak, tapi biasanya sih urusan lagu-laguan mah ibu-ibu selalu semangat ngajarinnya), karena keterbatasan daya ingat ketika kecil, saya ingetnya pertama diajarin lagu itu sama ibu guru TK Melati. Kalau tidak salah namanya Ibu Wati (Bukan Kakaknya Bapak Budi lho). Ibu Wati ini guru yang sangat penyabar menghadapi saya yang bengal dan tidak mau cicing ini. Kumaha Bu, damang? Masih ngajarkah?
Yak.. cukup dengan ibu wati, bapak budi dan teman-temannya. Kembali ke lagu pelangi-pelangi. Kenapa tiba-tiba saya inget lagu ini? Ngga tau ya, akhir-akhir ini saya memang sering banget mikir hal-hal yang sangat ngga penting banget (redundasi yang disengaja, biar dramatis). Jadi kemaren-kemaren pas denger teteh ipar saya nyanyiin lagu itu (tuh kan ibu-ibu, see?) buat ponakan saya tersayang z, saya jadi mikirin lagu itu.
Dan bukan sekedar mikirin gitu doang. Dengan tingkat overanalyzing yang akut, saya nyoba menggali ada apa sebenernya di balik lagu itu *halah*. Dan kesok-tauan tingkat tinggi saya menghasilkan hal-hal berikut:
Pertama: Pelangi adalah simbol keindahan, kedamaian dan (bagi sebagian orang) harapan. contoh nyatanya, ini keliatan dari lagu-lagu yang menyebut-nyebut kata ini. Btw, saya menafsirkan suatu lagu dengan lagu lain yang ngga berkaitan, metodologi penafsiran yang tidak dapat diterima bukan? Sudahlah toh, ini bukan tulisan ilmiah yang setiap tahapannya harus dapat dipertanggungjawabkan secara akademis. Ok, balik lagi aja deh ke contoh lagu-lagu tadi Misal lagu Over The Rainbow-nya Martina McBride dengan salah enam baitnya seperti ini:
somewhere over the rainbow,
way up high,
theres a land that i heard of once in a lullaby,
somewhere over the rainbow,
skies are blue,
and the dreams that you dare to dream really do come true,
Di sini pelangi menjadi sebuah fantasi masa kecil, tempat yang penuh kedamaian, di mana semua mimpi bisa menjadi kenyataan.
Next, Lagu lain: Jamie Cullum’s what a difference a day made liriknya seperti ini:
Oh, what a difference a day made
There's a rainbow before me
Skies above can't be stormy since that moment of bliss
Satu lagi deh, Jamrud (Heeeeeeh?? Ya supaya ngewakilin berbagai segmen aja lah ini mah.. Wong bapak presiden pun suka nyanyi ini) dengan Pelangi di matamu, liriknya kaya gini:
Ada Pelangi di bola matamu
Yang memaksa diri tuk bilang aku sayang padamu
Untuk lagu ini, pelangi diartikan sebagai suatu keindahan yang tidak dapat tertahankan (sebenernya tadinya saya pengen menerjemahkan irresistable, maap kalo jadi ngaco). Suatu kondisi di mana keindahan tersebut begitu absolut, begitu mutlak, sehingga kita kehilangan kendali dan benar-benar membiarkan diri hanyut dalam keindahan tersebut.
So to sum up.. Dari lagu-lagu tersebut dapat ditarik suatu benang merah bahwa pelangi merupakan simbolisasi dari tranquility, keindahan, ketentraman. Pada intinya, pelangi melambangkan segala sesuatu yang hakiki yang begitu dicari oleh manusia sepanjang hayatnya.
Jadi, penafsiran asal-asalan saya atas bait-bait:
Pelangi pelangi
alangkah indahmu
adalah bahwa kedua bait ini merepresentasikan kerinduan manusia mencapai kedamaian, keindahan, dan ketentraman. Bait-bait tersebut juga melambangkan ketika mulai tercipta kesadaran bahwa hal tersebut merupakan suatu yang hakiki.
Ok itu yang pertama, sekarang yang Kedua: Pemilihan warna merah-kuning-hijau. Ada apa di balik pemilihan itu? Mengenyampingkan fakta bahwa hal itu dipilih karena terikat oleh keterbatasan irama (tidak mungkin seluruh dispersi warna dalam pelangi disebutkan karena kebanyakan, jadinya ntar lagu yang sangat panjang), saya berasumsi ada makna di balik pemilihan tiga warna tersebut.
Kenapa merah-kuning-hijau? Lagi-lagi saya mengeyampingkan anggapan umum bahwa memang ketiga warna itu yang paling populer di antara warna lainnya selain hitam dan putih (dan hitam serta putih dianggap tidak termasuk warna pelangi yang indah itu). Saya malah berpikir sedikit lieur (pusing-pen.), kalo memang karena keterbatasan jumlah warna yang harus diakomodasi dalam lirik tersebut, kenapa ngga ambil titik-titik ekstrim yang ada aja i.e. warna-warna ujung dan tengah. Karena kalo merah kuning ijo kesannya kaya lampu lalu lintas kan
Jika mengacu pada buku teks pelajaran anak SD atau SMP, secara garis besar ada tujuh warna yang dapat secara kasat meta dibedakan dalam dispersi warna yang dibentuk oleh pelangi. Ketujuh warna tersebut adalah Merah-Jingga-Kuning-Hijau-biru-Nila/Lembayung-Ungu. Nah dapat diliat bahwa titik ekstrimnya terjadi pada warna merah, hijau dan ungu. Jadi seharusnya lirik lagu tersebut seperti ini: Merah-hijau-ungu di langit yang biru.
Di sini akhirnya saya berpikir semakin lieur dengan mencoba mencari tau filosofi di balik pemilihan ketiga warna tersebut. Merah secara filosofis biasa dilartikan sebagai power, hasrat, nafsu, kehendak, kerja keras dan sebagainya, intinya keinginan dasar manusia lah. Kalo anda seorang freudian, anda akan mengasosiasikan merah ini sebagai id lah..
Selanjutnya: kuning oleh para filsuf-warna ditafsirkan sebagai warna filosofi, harapan, keoptimisan. Dapat diartikan sebagai pandangan yang positif terhadap masa depan, dimana ada unsur tujuan di sini.
Lain lagi ama hijau, hijau diartikan sebagai warna yang melambangkan keberuntungan dan pembaruan, serta kealamian.
Sekarang gimana dengan langit yang biru? Biru seperti diketahui secara umum adalah lambang dari kepercayaan, ketenangan, kestabilan dan keteraturan. Latar belakang langit biru dari pelangi secara literal juga dapat diterima.
Maka, dengan mensitesis filosofi atas warna dan filosofi dari pelangi pada poin pertama, jadilah penafsiran seperti ini: Untuk mencapai apa yang dicari i.e. ketentraman dan kebahagian, seseorang harus mampu menyinergikan unsur-unsur yang ada dalam dirinya. Kehakikian dapat dicapai jika kita memiliki kehendak yang kuat dengan kerja keras yang terkendali, dibarengi dengan optimisme yang tinggi, serta pemikiran mendalam namun tanpa menghilangkan unsur-unsur alamiah dalam diri dan pada akhirnya senantiasa melakukan pembaruan dalam setiap langkah kita untuk menuju sesuatu yang lebih baik.
Wah, kalimat majemuk yang sangat panjang. Mungkin rada pusing kalo baca sekali, jadi saya sarankan untuk dibaca berulang-ulang (maafkan ketidakpandaian saja merangkai kata).
Ok itu pemaknaan saya atas baris-baris:
Merah kuning hijau
Di langit yang biru
Yang ketiga untuk Baris-baris selanjutnya.
Pelukismu agung
Siapa gerangan
Di sini menggambarkan betapa manusia begitu kagum dan merindukan ketentraman, serta kebahagian. Manusia begitu menginginkan hal itu, dan akhirnya merasakan adanya supra-subjek yang memiliki kekuatan untuk bisa memberikan, menciptakan seluruh kebahagian dan keindahan tersebut.
Kerinduan yang begitu membuncah serta kesadaran atas adanya supra-subjek yang punya kekuasaan di atas segalanya itu, membawa manusia ke dalam proses pencarian makna. Pencarian kebenaran hakiki, pencarian atas siapa Sang Supra-Subjek (S3).
Dengan mengetahui dan mengenal S3 itu, manusia memiliki pengharapan bahwa pada akhirnya dia bakal mendapatkan kebahagian hakiki tersebut
Setelah melalui proses pemikiran dan pencarian makna, pada akhirnya manusia akan mendapatkan suatu pencerahan bahwa kebahagian hakiki akan didapatkan ketika kita berhasil menemukan S3 yaitu Tuhan. Ketika kita berhasil menemukan Tuhan dalam diri kita, kebahagian hakiki akan muncul dengan sendirinya. Ketentraman bukan sesuatu yang utopis. Makanya baris- baris terakhir lagu tersebut berbunyi seperti ini:
Pelangi-pelangi
Ciptaan Tuhan
Jadi, begitulah... mengingat lagu merupakan sesuatu yang sangat mudah untuk masuk ke dalam alam-bawah-sadar anak-anak. Lagu pelangi-pelangi ini akan membawa manusia yang dibesarkan dengannya (nya di sini lagu pelangi) pada proses pencarian makna hakiki dan berujung pada pencarian Tuhan, makanya bagus nih lagu kalo dinyanyiin ama anak-anak.
Gyahahahaha penafsiran yang penuh keasalan serta membabi buta bukan? Ya begitulah... memperlihatkan betapa ngga penting banget pemikiran saya. Sebenarnya ada beberapa lagu anak-anak yang telah saya coba tafsirkan sesuai dengan keinginan hati saya. Saya kasi contoh deh...
Lagu Balonku* melambangkan identifikasi posessi yang kita miliki dan betapa kita harus melindungi possesi tersebut. Lagu Topi Saya Bundar mengajarkan tentang identitas diri, karakter dan kepribadian (heeh?). Sangat ngaco bukan?
Ya sudahlah...
*) Terdapat kontroversi bahwa lagu ini ngaco. Ada versi yang menyebutkan beberapa larik dari lagu ini berbunyi .... merah, kuning, kelabu, merah muda dan biru, meletus balon hijau... where the hell that green baloon came from? Namun ada orang yang diajari dengan versi yang berbeda dan tidak ngaco. Merah di awal diganti dengan hijau. Jadi yang meletus balon pertama. (ngga penting banget)..
Foto Pelangi courtesy of : www.nps.gov/.../june2004/
Foto Lampu Lalin courtesy of Nurvit
2 Comments:
aduh, viar..gw pusing bacanya..panjang betul dan banyak kata2 ajaib..
pelangi melambangkan perbedaan.. dan Sang Pelukis sungguh agung karena di dalam perbedaan pun tercipta keindahan
Maaf mengganggu istirahat lu kmrn gara-gara pelangi. huehehehe
Post a Comment
<< Home